Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Sampit (Kantor Induk)

Jl. Pramuka No. 67 Sampit Kalimantan Tengah Telp 0531-2060040

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Kumai

Jl. Pemuda Kumai Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah Telp 0532-61199

Wilayah Kerja Bandara H. Asan Sampit

Jl. Samekto Baamang Sampit Kalimantan Tengah

Wilayah Kerja Bandara Iskandar Pangkalan Bun

Jl. Iskandar Pangkalan Bun Kalimantan Tengah

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Kuala Pembuang, Pelabuhan Laut Sukamara, Pelabuhan Laut Pangkalan Bun

Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat

Jl. Pramuka No. 67 Sampit Kalimantan Tengah 74322, Telp/Fax..0531-2060040, email : kkp.sampit@gmail.com

Kamis, 18 Februari 2021

Vaksinasi Dosis ke 2 Pegawai KKP Kelas III Sampit

 



Setelah 14 hari menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19, Kamis (18/02/2021) Pegawai di Lingkungan KKP Kelas III Sampit melanjutkan suntikan dosis kedua yang dilaksanakan di Kantor Induk KKP Kelas III Sampit Jl. Pramuka No.67 Sampit.

Sesuai pesan dari Presiden, usai divaksin protokol kesehatan harus terus dijaga utk memberikan perlindungan optimal.

Perlu diingat juga, untuk membentuk kekebalan tubuh, vaksin butuh waktu setidaknya 2-3 minggu setelah suntikan kedua. Jadi tetap disiplin 4M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan).

Setelah vaksinasi, harapannya para Pegawai di lingkungan KKP Kelas III Sampit semakin terlindungi & kuat, sehingga lebih tenang dalam melayani para pengguna jasa dan penumpang pesawat/kapal yang datang dan berangkat di lingkungan KKP Kelas III Sampit.

Keuntungan vaksinasi jauh lebih besar dibanding risikonya. Jadi jangan khawatir apalagi takut divaksin ya...

Bagi kandidat penerima vaksinasi, yuk segera datang ke fasyankes pelaksana vaksinasi untuk mendapatkan vaksin COVID-19. 

Vaksinasi melindungi diri, melindungi Negeri.


Vaksinasi Covid-19


Sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa salah satu tugas utama Menteri Kesehatan BGS Budi Gunadi Sadikin adalah percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di Indonesia, BGS bergerak cepat dengan melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan penyedia vaksin diantaranya Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Pfizer, dan COVAX/GAVI.

Sinovac merupakan vaksin dari Tiongkok, Novavax dan Pfizer dari Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, dan COVAX/GAVI yang diinisiasi oleh aliansi vaksin Gavi serta didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

Dari kelima jalur pengadaan vaksin tersebut, telah diperoleh jumlah dosis yang diberikan untuk Indonesia. Diperkirakan jumlahnya mencapai 400 juta dosis. Jumlah ini akan diupayakan untuk ditambah, mengingat untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa.

Vaksinasi Covid-19 sudah mulai dilaksanakan dengan sasaran prioritas saat ini adalah untuk tenaga kesehatan. Setelah dilakukan vaksinasi nantinya masyarakat akan diminta untuk menunggu selama 30 menit di lokasi penyuntikan vaksin.

Selama menunggu 30 menit ini masyarakat akan dipantau kemungkinan terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) oleh petugas kesehatan, karena KIPI biasanya terjadi dalam waktu singkat hingga 30 menit setelah divaksin.

Adapun beberapa reaksi yang biasa terjadi setelah vaksinasi adalah: nyeri, kemerahan dan bengkak pada lokasi suntikan, demam, dan nyeri otot.

Namun tidak perlu khawatir, karena vaksin diproses dengan standar mutu yang terjamin dan proses vaksinasi dilakukan dengan prosedur yang ketat sehingga aman.

Jangan lupa untuk tetap disiplin 4M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan) setelah vaksinasi. 

Dengan vaksinasi Covid-19, kesehatan pulih, ekonomi bangkit.

Rabu, 17 Februari 2021

8 (Delapan) Benda Yang Dibawa Saat Beraktifitas di Luar Rumah

 



Dengan kembalinya aktivitas di tengah pandemi Covid 19 tentu berdampak pada tingkah laku masyarakat yang perlu menyesuaikan diri dalam menjalankan aktivitas yang dibayang-bayang oleh Virus tersebut.

Oleh sebab itu, kita perlu melakukan upaya perlindungan untuk diri sendiri agar terhindar dari penularan virus corona, misalnya dengan membawa benda wajib yang selalu ada dan dibawa saat new normal. 

8 (delapan) benda yang disarankan selalu ada dan dibawa saat new normal, di antaranya:

1. Masker kain

Di saat pandemi seperti ini, masker bukanlah benda asing lagi melainkan benda wajib yang telah menjadi teman setia setiap saat.

Bahkan, beberapa lokasi dan aktivitas juga menuntut untuk selalu menggunakan masker.

Tenaga kesehatan, orang sakit dan orang yang merawat orang sakit menggunakan masker medis. Orang sehat cukup menggunakan masker kain.

2. Vitamin atau buah-buahan

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terbebas dari infeksi virus corona, kita perlu mendapatkan cukup vitamin C baik dari buah-buahan maupun vitamin C yang tersedia di toko obat atau apotek.

3. Hand sanitizer

Ketika sulit mendapatkan air mengalir dan sabun untuk membersihkan tangan, alternatifnya kita bisa menggunakan hand sanitizer. Untuk itu, hand sanitizer adalah benda wajib selalu ada dan dibawa saat new normal.

4. Alat makan pribadi

Demi mencegah risiko penularan virus corona, ada baiknya jika kita selalu membawa dan menggunakan alat makan pribadi.

Mencegah penularan dengan menggunakan alat makan pribadi bisa menjadi pilihan yang tepat.

5. Masker cadangan

Penggunaan masker kain yang baik adalah selama 4 jam. Oleh karenanya, kita perlu membawa masker cadangan yang dimasukkan ke dalam kantong plastik terpisah.

6. Tisu basah

Sebagai alternatif pengganti air dan sabun, serta hand sanitizer, kita perlu menyiapkan tisu basah untuk membersihkan tangan.

Selain itu, tisu basah juga bisa digunakan untuk mengenggam handle grip (gantungan tangan) saat menaiki transportasi umum.

7. Semprotan desinfektan

Sebelum dan sesudah menggunakan barang-barang, ada baiknya jika kita selalu menyemprotkan cairan desinfektan.

Hal ini dilakukan untuk membunuh kuman pada permukaan barang-barang.

8. Alat ibadah pribadi

Satu hal lainnya yang penting untuk mencegah risiko penularan virus corona, yaitu dengan membawa alat ibadah pribadi, seperti mukena dan sajadah bagi umat muslim, dan hindari penggunaaan alat ibadah tesebut bergantian dengan orang lain.

Demikian 8 (delapan) benda yang disarankan untuk selalu dibawa saat beraktifitas di luar rumah. Jangan lupa juga jaga kesehatan dengan mengonsumsi multivitamin baik sebelum, selama dan sesudah melakukan aktifitas. Hindari kerumunan dan tetap jaga jarak.